PUDING Episode 9, Berikut Tips dr Kartini Badruddin Agar Anak Tumbuh Sehat Bebas Stunting
LINISULSEL.COM, PALOPO – Podcast RSUD Sawerigading (PUDING) episode 9 menggelar topik yang menarik dengan membahas seputar permasalah dan pencegahan stunting.
Topik ini dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional yang tahun ini mengangkat tema “Anak Hebat, Indonesia Kuat, Menuju Indonesia Kuat 2045″.
Yang tidak kalah menariknya, PUDING episode 9 ini menghadirkan narasumber Dokter Spesialis Anak di RSUD Sawerigading, dr. Kartini Badruddin, M. Kes, Sp. A dan dipandu host yang cantik, Musdalifah, S.Tr. Gz (Putri Kesehatan RSUD Sawerigading).
PUDING episode 9 ini disiarkan langsung melalui akun sosial media (sosmed) resmi RSUD Sawerigading diantaranya Tiktok, Instagram dan Facebook, Rabu 23 Juli 2025.
dr. Kartini Badruddin dalam sambutannya menjelaskan menurut studi Status Gizi Indonesia tahun 2021 bahwa, 1 dari 4 anak Indonesia mengalami stunting, kurang lebih ada 5 juta anak Indonesia mengalami stunting.
“Hasil SSGI menunjukkan bahwa prevalensi stunting Indonesia tahun 2024 adalah 19,8%. Indonesia menargetkan angka stunting turun hingga 18,8% pada tahun 2025 dan 14,2% di tahun 2029, artinya Indonesia masih harus menurunkan sekitar 7,3% dalam lima tahun ke depan,” jelasnya.
Dalam pemaparannya, dr. Kartini Badruddin memberikan beberapa tips agar anak tumbuh sehat dan bebas stunting antara lain, gizi sejak dalam kandungan, pemberian asi eksklusif, Makanan Pendamping ASI (MPASI), Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), kemudian pantau tumbuh kembang anak dan terakhir peran Orang Tua.
“Ibu hamil perlu melakukan pemeriksaan kehamilan minimal 6 kali selama kehamilan, dengan 2 kali USG oleh dokter, untuk memantau kesehatan ibu dan janin, kemudian Ibu hamil harus mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan mengonsumsi suplemen sesuai anjuran dokter, seperti tablet tambah darah (TTD) serta hindari alkohol dan rokok. Konsumsi alkohol dan rokok dapat berdampak buruk pada perkembangan janin,” paparnya.
Lanjut, dr. Kartini Badruddin, Bayi perlu mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupannya. Lanjutkan menyusui hingga 2 tahun: Setelah 6 bulan, ASI tetap perlu diberikan bersama dengan MPASI.
“MPASI harus mengandung karbohidrat, protein (hewani dan nabati), lemak, sayuran, dan buah-buahan. Kemudian
berikan MPASI saat bayi lapar dan berhenti saat kenyang, serta perhatikan cara makan dan siapa yang memberi makan. Tak hanya itu, pilih makanan yang kaya protein hewani seperti Protein hewani seperti ikan, telur, daging, dan hati ayam sangat penting untuk pertumbuhan optimal dan pastikan peralatan makan dan bahan makanan bersih untuk mencegah infeksi.
Ia menambahkan, untuk PHBS dengan menjaga kebersihan diri, sperti mandi teratur, cuci tangan pakai sabun, dan jaga kebersihan kuku serta pastikan rumah dan lingkungan sekitar bersih, serta memiliki akses air bersih dan sanitasi yang baik. Kemudian pastikan anak mendapatkan imunisasi sesuai jadwal untuk mencegah penyakit yang dapat menghambat pertumbuhan.
“Bawa anak ke posyandu atau fasilitas kesehatan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangannya.
Perhatikan tinggi dan berat badan. Disini orang tua perlu memantau tinggi dan berat badan anak secara teratur dan jika ada masalah tumbuh kembang, segera konsultasikan dengan dokter,” tambahnya.
Terakhir, berikan stimulasi yang sesuai dengan usia anak untuk mendukung perkembangan kognitif dan motorik serta ciptakan lingkungan yang aman, nyaman dan pastikan anak mendapatkan kasih sayang dan perhatian yang cukup.
“Orang tua perlu terus belajar tentang pola asuh yang baik dan pencegahan stunting. Dengan menerapkan pola asuh yang baik dan memberikan perhatian pada gizi, kebersihan, serta stimulasi yang tepat, anak-anak dapat tumbuh sehat dan bebas dari stunting,” tutup dr. Kartini Badruddin.

