Rilis Survei Elektabilitas, Pentingkah Bagi Demokrasi Kita?
Oleh : Direktur Profetik Institute, Asratillah
LINISULSEL.COM – Makassar, 28 Feb 2022, Secara metodologis, kita belum mengetahui apakah wawancara dari ketiga dapil yang ada, dengan jumlah responden yang berbeda-beda dilakukan dalam rentang waktu bersamaan atau berbeda.
Lalu apakah persentase yang ada pada gambar berebdar, didapatkan dari pertanyaan terbuka (top of mind) atau pertanyaan tertutup, karena posisi nomor urut nama yang ditanyakan dalam sebuah kuesioner sedikit banyaknya mempengaruhi pilihan responden.
Lalu secara politik, nama-nama yang ada dalam tabel di gambar belum semuanya mendeclare diri secara terang-terangan sebagai calon gubernur Sulsel kepada khlayak luas, walaupun menndeclare diri sebagai cagub dalam ruang-ruang politik terbatas.
Apalagi selama ini, masih minim nama-nama yang ada di foto melakukan kerja-kerja sistematis dalam rangka pemenangan pemilihan gubernur 2024.
Pilkada 2024 masih berselang 2 tahun lebih. Beberapa elit politik yang saat ini menjabat sebagai pimpinan Parpol, masih sibuk mengurusi infrastruktur parpol jelang verifikasi peserta pemilu saat ini.
Begitu pula dengan elit politik yang menjabat sebagai kepala daerah, masih sibuk merampungkan janji-janji politik dalam sisa masa jabatannya. Dengan kata lain hasil survei tentang pilkada, belum bisa menjadi tolok ukur pasti tentang siapa yang akan menjadi Gubernur di tahun 2024.
Apalagi kalau kita memasukkan variabel perubahan konstelasi politik nasional pasca pileg dan pilpres.
Menyibukkan publik dengan rilis survei elektabilitas bagi saya sesuatu yang tdk begitu berkontribusi dalam pendewasaan demokrasi kita.
Yang jauh lebih penting bagi saya adalah mengulas visi tentang Sulsel di masa depan, dari para elit yang berniat maju sebagai cagub, setidaknya hal tersebut menjadu pembelajaran politik bagi rakyat sekaligus menambah referensi politik rakyat dan agar preferensi politik grassroot tidak hanya sekedar emosional, transaksional yang pragmatik namun kuat secara nalar dan rasionalitas. (*)
Tinggalkan Balasan