Salat di Masjid Agung Syuhada, Indah Putri: Idul Adha Momentum Belajar Keikhlasan

Suasana pelaksanaan salat Idul Adha 1443 Hijriah di Masjid Agung Syuhada Masamba, Luwu Utara.

LINISULSEL.COM, LUWU UTARA – Pelaksanaan Salat Iduladha 1443 Hijriah di Masjid Agung Syuhada Masamba Kabupaten Luwu Utara berlangsung aman, nyaman, tertib dan penuh khidmat.

Terlihat para jemaah memadati masjid kebanggan masyarakat Kabupaten Luwu Utara tersebut.

Di antara para jemaah yang hadir memadati masjid yang dulunya dikenal sebagai masjid Syuhada saja, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, juga terlihat khusyuk melaksanakan salat Idul Adha bersama jajarannya di Lingkup Pemerintah Kabupaten Luwu Utara.

Sebelum salat Idul Adha, Bupati Indah memberikan sambutannya di hadapan jemaah. Indah dalam sambutannya mengatakan, Idul Adha adalah momentum bersejarah di mana terdapat satu peristiwa agung yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan ibadah Haji.

“Dengan momentum ini, mari kita sepenuhnya tunduk pada kebesaran Allah SWT sambil merenungkan kembali keteladanan Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS, yang telah teruji memiliki keikhlasan, kekuatan hati dan ketaatan kepada Allah SWT,” kata Indah.

Keikhlasan, kekuatan hati dan ketaatan kepada Allah SWT yang dimaksud Bupati Luwu Utara dua periode ini adalah ketika Nabi Ibrahim mendapat perintah Allah SWT untuk mengorbankan putra kesayangannya, Ismail, dan keduanya tunduk pada perintah Allah SWT.

“Keteladanan dan spirit pengurbanan yang diajarkan Nabi Ibrahim AS melalui kisahnya untuk berkurban, hendaknya kita ikuti untuk rela mengorbankan apa yang kita sayangi dan senangi untuk membantu saudara-saudara kita yang secara kebetulan belum mampu,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Luwu Utara, Rusydi Halim, yang bertindak sebagai Khatib Salat Idul Adha, juga mengajak kepada para jemaah untuk menjadikan Idul Adha sebagai momentum untuk belajar tentang keikhlasan.

“Semoga Idul Adha kali ini menjadi momentum bagi kita semua, umat muslim, untuk senantiasa belajar tentang keikhlasan. Dan juga menjadi momentum bagi kita semua untuk meredam sifat-sifat kebinatangan yang ada dalam diri kita,” ucap Rusydi Halim. (*)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
Tutup