Silaturahmi 5 Kepala Desa, Bupati Lutim Ceritakan Bagaimana Mahalona Raya Dibangun

Bupati Lutim H. Budiman silaturahmi dengan lima kepala desa dan tokoh masyarakat kawasan Mahalona Raya.

LINISULSEL.COM, LUWU TIMUR – Usai mengunjungi SMPN 3 Towuti, Bupati Luwu Timur, H. Budiman kemudian bertolak menuju ke Kantor Desa Libukan Mandiri untuk bersilaturahmi dengan 5 Kepala Desa dan tokoh masyarakat yang berada di kawasan Mahalona Raya, Jumat (18/02/2022).

Kegiatan ini merupakan program “Menyapa Desa” Bupati Luwu Timur yang dirangkaikan dengan Evaluasi Program 2021 dan Kick Off Program 2022 Pemerintah Kabupaten Luwu Timur berbasis kecamatan yang saat ini memasuki pekan kelima yang jatuh di Kecamatan Towuti.

Kedatangan Bupati tidak sendiri, turut mendampingi unsur Forkopimda Kabupaten Luwu Timur, Wakil Ketua II DPRD Lutim, H. Usman Sadik, Sekda H. Bahri Suli, Ketua TP PKK Lutim, Hj. Sufriaty Budiman, para Asisten dan Staf Ahli, para Kepala OPD.

Acara ini dihadiri oleh 5 kepala desa yang berada di Mahalona Raya (Desa Mahalona, Libukan Mandiri, Kalosi, Buangin, dan Desa Tole), Manajemen PT. Vale Indonesia, Endra Kusuma dan jajaran, serta para tokoh masyarakat dan agama.

Bupati Luwu Timur dalam sambutannya menceritakan bagaimana kawasan Mahalona Raya ini dibangun, yang dulunya hanya 1 rumah (rumah mama Rini) yang berada di kawasan ini. “Jadi kalau ada tamu, darimana pun itu, pasti makan di rumah tersebut,” kenang H. Budiman.

Mahalona ini, lanjut Bupati, jika tidak ada program pemerintah masuk, tidak ada sentuhan dari pemda, Mahalona tidak akan seperti sekarang ini.

“15 tahun bukan waktu yang pendek dan panjang dalam membangun suatu kawasan. Tapi Alhamdulillah, di 15 tahun ini kita bisa lihat dan merasakan suasana lokasi ini sekarang,” tambahnya.

Untuk pertanian di Mahalona, H. Budiman menegaskan, memang harus digenjot supaya tidak ada perlambatan.

“Saat Unhas masuk di kawasan ini, mereka memberi saran yakni jika kawasan ini mau dibangun, maharnya hanya 1 yakni pengendalian air, karena ada danau di ujung dan ada juga dibawah. Kalau airnya ini bisa kita kendalikan, maka bermanfaat bagi masyarakat, tidak ada banjir dan persawahan akan jauh lebih baik lagi,” kata Bupati.

Terkait pencetakan sawah, ia sudah memberitahu Kepala dinasnya bahwa desainnya sudah ada kemarin di SP4.

“Tapi kalau tidak ada moratorium pencetakan sawah, segera hitung baik-baik, ini demi pengembangan ekonomi,” tegas Bupati Luwu Timur yang disambut tepuk tangan masyarakat Mahalona raya.

Sementara program 1 miliar 1 desa yang kemarin dikampanyekan bersama Alm. Thoriq Husler, Budiman menjelaskan bahwa, tujuannya agar aspek pemerataan yang ada di desa.

“Jadi kalau ada hal-hal yang bisa dikerjakan oleh desa, silahkan. Nanti ada menunya jadi tidak perlu lagi menunggu. Dan semoga bulan depan sudah bisa cair 20%,” harapnya.

Luwu Timur ini, kata Bupati, menjadi daerah otonom karena sumbangannya transmigrasi luar biasa.

“Ada puskesmas yang tadinya pustu, Islamic center sudah mau jadi yang tadinya hanya masjid kecil. Bukankah itu menjadi penanda ada kemajuan di daerah ini?. Tapi kalau masih ada ketidakpuasan, wajar, manusiawi itu,” tandas Budiman.

Usai sambutan, Bupati Luwu Timur, H. Budiman didampingi unsur Forkopimda melaunching Beras Organik “Mahalona Rice” dari Bundesma Mahalona Raya, menyerahkan 1 unit Combine Harvester dari program PPM-PKPM PT. Vale Indonesia, Tbk. dan menyerahkan 1 unit mobil ambulans.

Selain itu, juga dilakukan penyerahan secara simbolis makanan tambahan untuk bayi yang diserahkan oleh Ketua TP PKK Kabupaten Luwu Timur, Hj. Sufriaty Budiman kepada perwakilan orang tua bayi. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
Tutup