Silaturrahmi dan Diskusi Publik, Legislator Sulsel Husmaruddin Apresiasi Peran Media di Luwu Raya

Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. H. Husmaruddin, S.E., MM adakan silaturahim dengan insan pers yang ada Kabupaten Luwu, pada hari Kamis (10/02/2022).

LINISULSEL.COM, LUWU – Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulsel, H. Husmaruddin, akrab disapa HMD Anak Desa (ADA) silaturrahmi dan diskusi publik dengan sejumlah wartawan atau awak media di Cafe D’Bas, Kota Belopa, pada hari Kamis (10/02/2022).

Dalam diskusi ini, H. Husmaruddin, menyampaikan apresiasi kepada wartawan yang bertugas di Luwu Raya khususnya di Kabupaten Luwu yang telah ikut memberikan kontribusi dalam pembangunan daerah.

“Kontribusi media di Luwu Raya khususnya di Kabupaten Luwu cukup besar dalam pembangunan daerah. Selain itu, peran wartawan dalam mencerdaskan masyarakat cukup besar,” ungkap H. Husmaruddin.

“Mensejahterakan masyarakat adalah tugas pemerintah namun ketika bercerita mencerdaskan masyarakat semua kita punya peran dan tanggungjawab, termasuk media,” lanjutnya.

Fungsinya agar masyarakat tahu tugas dan kewajibannya sehingga ikut berpartisipasi mengisi pembangunan bersama dengan pemerintah

Dalam UU disebutkan kedaulatan ada di tangan rakyat Media di Luwu mengambil peran tersebut, ikut mencerdaskan masyarakat melalui pemberitaan yang berkualitas dan terpercaya.

Disinggung pula Ketua IKA Universitas Muhammadiyah Kota Palopo ini, dalam menghadapi momen politik kedepan, peran media sangat sentral dalam menyajikan pemberitaan terkait calon pemimpin di negeri ini baik skala nasional yakni Pilpres maupun momen Pilkada dan Pileg.

“Saya ini Wija to Luwu, adalah orang Luwu. Saya menilai diri sendiri dan kita di Tana Luwu, belum terlalu cerdas dalam menentukan pilihan. Apa bukti, tidak ada orang kita menjadi pejabat di Provinsi Sulsel sebagai kadis atau pejabat eselon II,” singgungnya.

“Luwu Raya sebenarnya penentu karena, terbesar wajib pilihnya, hampir Rp1 juta. Dulu ada 7 orang kita duduk di DPR RI sekarang hanya tersisa 2, bahkan tidak ada orang kita di DPD sekarang,” ungkapnya.

“Jangan suara Luwu Raya yang hampir 1 juta digunakan sebagai mappaganna calon luar Luwu Raya, kenapa ini terjadi karena kurangnya silaturrahmi kita sesama tokoh Wija to Luwu,” katanya.

Dirinya berharap, kedepan grand desain Tana Luwu maupun Wija To Luwu perlu dibahas bersama dan duduk bersama serta bersama sama mendukung figur yang menjadi kesepakatan bersama.

Terkait kontribusi Luwu Raya di Sulsel, mantan pimpinan DPRD Luwu ini memaparkan data BPS, dimana Luwu Raya, berkontribusi PDRB 47 persen ke Sulsel. Sisanya 53 persen dibagi habis 19 Kabupaten di Sulsel di luar Luwu Raya.

“Ini artinya kekayaan kita di Luwu Raya cukup besar, namun tingkat kemandirian kita lemah padahal kaya SDM dan SDA, itu bisa dilihat dari posisi statistik ekonomi masyarakat kita,” katanya.

Lanjutnya, saudara-saudara sebagai awak media ini perlu memahaminya supaya kita mendorong pemerintah sebagai sosial kontrol. Perlu mendorong masyarakat supaya kita bersinergi mengelola potensi kekayaan kita supaya betul-betul Pa’patuo.

“Intinya kita memperbaiki silaturahim kita dengan pemerintah agar menjadi pengawas pemerintah yang baik, di DPRD ada fungsi pengawasan saudara-saudara juga berhak mengawasi kegiatan pembangunan, kita juga punya hak yang sama untuk ikut mencerdaskan masyarakat dalam memahami proses pendidikan dan sebagainya.” tuturnya.

“Mudah-mudahan silaturahim kita bisa dipelihara, minimal sekali setahun atau minimal 3 bulan sekali,” tutupnya.

Hadir dalam dialog dan silaturrahmi ini, sejumlah wartawan media nasional, regional dan lokal. (Fatmawati)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
Tutup