Simulasi Hadapi Gempa, BPBD Lutim: Agar Semua Tahu Apa yang Harus Dikerjakan
LINISULSEL.COM, LUWU TIMUR – Gempa bumi berkekuatan 7,5 Magnitudo “mengguncang” Kabupaten Luwu Timur menjadi parameter Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lutim saat menggelar simulasi gempa bumi, di Lapangan Soekarno Hatta, Malili, Rabu (07/12/2022).
Simulasi ini melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Instansi Vertikal, Stakeholders terkait seperti TNI/Polri, Basarnas, Tagana, Pemerintah Kecamatan, PMI, masyarakat, murid-murid sekolah dasar dan disaksikan oleh Konsultan BPBD Provinsi Sulawesi Selatan, Leonardi Sambo.
Kegiatan simulasi diawali saat masyarakat lagi bersantai dan anak-anak sekolah sedang menjalani proses belajar mengajar, tiba-tiba terjadilah gempa bumi yang membuat masyarakat beserta anak-anak sekolah panik dan berhamburan keluar ruangan.
Tidak lama setelah terjadinya gempa, para relawan yang tergabung dalam TNI/Polri dan Satpol PP mulai terlebih dahulu menyelamatkan warga dan murid-murid sekolah untuk diarahkan ke tempat aman atau posko siaga bencana yang telah didirikan.
Kemudian datanglah Tim Basarnas dan PMI Kabupaten Luwu Timur yang langsung menelusuri area-area yang terdampak keras dari gempa tersebut untuk mencari korban-korban yang berjatuhan baik yang terluka parah maupun yang sudah meninggal dunia untuk segera dibawa pakai tanduk ke posko siaga bencana untuk didata dan diberikan perawatan.
Bupati Luwu Timur kemudian memimpin rapat bersama unsur Forkopimda, Basarnas, dan OPD terkait guna mendengarkan laporan korban bencana gempa dan membahas langkah-langkah apa yang harus dilakukan, selanjutnya menentukan status tanggap darurat berapa lama.
Plt. Kepala Pelaksana BPBD Lutim, Masdin disela-sela kegiatan simulasi mengungkapkan bahwa, BPBD bersama para stakeholders terkait melaksanakan kegiatan simulasi tanggap darurat bencana gempa bumi agar jika terjadi bencana gempa, bisa diketahui apa yang kita lakukan.
“Simulasi ini dimaksudkan agar kita mengetahui apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana gempa bumi, sehingga walaupun kita tidak tau kapan bencana tersebut terjadi. Namun, setidaknya dengan adanya kegiatan ini kita bisa mengurangi dampak dari bencana gempa itu sendiri,” tuturnya.
“Semoga kegiatan ini bermanfaat untuk semua instansi dan untuk kita semua dalam membantu masyarakat Kabupaten Luwu Timur,” tandas Masdin. (*)
Tinggalkan Balasan