SMSI Palopo Gelar Diskusi Sambut Hari Pers Nasional, Hadirkan Penegak Hukum, Birokrat, dan Akademisi
LINISULSEL.COM, PALOPO – Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kota Palopo menggelar Diskusi Publik dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2022 dengan mengangkat tema “Profesionalisme dan Kemerdekaan Pers di Era Digitalisasi.”
Kegiatan itu dilaksanakan di Warkop D’linoe Kota Palopo, Rabu (09/02/2022).
Diskusi Publik tersebut menghadirkan 4 pemateri yaitu dari pihak Pemerintah, Kepala Bidang Pengolaan Opini dan Aspirasi Publik Dinas Kominfo Kota Palopo, yang kedua dari Aparat Penegakan Hukum (APH), Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Palopo.
Ketiga Ketua SMSI Kota Palopo, dan yang terakhir dari Akademisi Ilmu Komunikasi IAIN Palopo.
Materi pertama diawali dari Ketua SMSI Palopo, Wahyudi Yunus S.H., M.H menyebutkan profesionalisme dan kemerdekaan pers ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat terpisahkan.
“Namun yang menjadi kendala hingga saat ini pers menghadapi berbagai problem dalam mencapai profesionalitas itu. Diantaranya terdapat problem teknis terkait kepenulisan dan problem pragmatis terkait kesejahteraan,” ungkapnya.
Setelah itu, Wakapolres Palopo, Kompol Sanodding S.H menyebutkan poin-poin penting yang terdapat dalam MoU atau nota kesepahaman Dewan Pers dengan Kapolri nomor 2/DP/MoU/II/2017.
“Dalam MoU tersebut dibahas tentang koordinasi dalam perlindungan kemerdekaan pers dan penegakan hukum terkait penyalahgunaan profesi wartawan,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengolaan Opini dan Aspirasi Publik Dinas Kominfo Palopo, Junita Anjar Lestari, S.S mengungkapkan bahwa Kota Palopo merupakan salah satu daerah yang paling memperhatikan keberlangsungan pers.
“Kota Palopo adalah salah satu daerah yang konsen akan keberlangsungan Pers. Itu terbukti dengan banyaknya kerja sama antara Pemerintah Kota Palopo dengan media sebagai mitra pemberitaan,” katanya.
Adapun menurut Akademisi Ilmu Komunikasi IAIN Palopo, Aswan, S.Kom., M.I.Kom mengatakan, bahwa kualitas informasi yang dihasilkan oleh Pers, akan menentukan kualitas masyarakat itu sendiri.
“Seperti berita yang kurang baik dan masyarakat memercayai itu, maka akan memberikan dampak buruk bagi masyarakat itu sendiri. Padahal sangat mulia kebebasan ini apabila dipergunakan dengan sebaik-baiknya,” katanya. (Fatmawati)
Tinggalkan Balasan