Sosialisasi Permentan NO 10 2022, Bupati Luwu Utara Singgung Pupuk Subsidi
LINISULSEL.COM,LUWUUTARA – Pemerintah Kabupatan (Pemkab) sosialisasi Permentan No. 10 Tahun 2022 di Kantor BPP Kecamatan Masamba, Sabtu (24/9/2022).
Kadis Pertanian Ir. Rusdi Rasyid selain sosialisasi juga akan dilakukan penelitian per lokasi distribusi terkait dengan penelitian tani. Peserta dalam kegiatan ini terdiri dari koordinator BPP dan penyuluh pertanian khusus kecamatan masamba dan kelompok tani.
Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani mengatakan, dari 5 distributor dan 68 pengecer pupuk tentu ini melahirkan kolaborasi. Berapa pun kuota yang diberikan harus terserap dengan baik 100 persen dibulan agustus dan mendapat tambahan.
“tentu ini berkat dan kerjasama dan sinergi semua pemangku kepentingan, saya ucapkan terimakasih. Lutra berkontribusi di sektor pertanian sekitar 49,04 Persen secara keseluruhan sangat besar pada penyumbang PDRB hampir semua sektor bergerak tetapi yang paling dominan adalah sektor pertanian. Untuk memastikan prinsip 6T dalam penyaluran pupuk bersubsidi yaitu tepat jenis, tepat jumlah, tepat waktu, tepat sasaran atau tempat, tepat mutu dan tepat harga,”jelasnya.
Indah Putri menekankan secara keseluruhan pupuk bersubsidi berkurang, tapi di Luwu Utara bertambah karena serapan yg baik tinggal PR kita yang tepat sasaran ini karena ada target pemerintah dan didalamnya melibatkan semua pemangku kepentingan memastikan betul-betul tepat sasaran.
“Harapan kita akan meminimalisir kesalahan. Pupuk tidak langka tapi semua mau pupuk bersubsidi yang masuk dalam RDKK atau rencana definitif kebutuhan kelompok. Sebagai pengecer ada literasi dan edukasi yang diberikan kepada kelompok tani,” paparnya.
Ketua Golkar Luwu Utara ini mengatakan, permentan nomor 10 tahun 2022 diatur bahwa 9 komoditi yang diberikan pupuk bersubsidi yaitu padi, jagung, kedelai, cabe, bawang merah, bawang putih, kakao, kopi dan tebu rakyat.
Penetapan kuota lebih awal disusul dengan RDKK. Jadi poinnya harus kita pahami yaitu terkait Komiditas, jenis pupuk, prosedur prosesnya mana duluan koutanya duluan atau RDKK nya.
“Kalau kita pahami akan lebih mudah dalam penerapannya. PR kita edukasi dan literasi terkait pupuk subsidi tidak boleh terputus agar produksi meningkat dapat kita capai, tinggal optimalisasi peran. Harapan kita dengan pemahaman yang sama sektor pertanian dapat kita bangun bersama,”jelasnya.
Tinggalkan Balasan