Tim Mappadecengge PKM-PM Unhas Sukses Pengabdian Masyarakat di Kampung Ulutaue Bone

Tim Mappadecengge dari PKM-PM Universitas Hasanuddin berhasil melaksanakan program pengabdian masyarakat anak Oligodactlyly putus sekolah di kampung Ulutaue, Kecamatan Mare, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

LINISULSEL.COM, BONE – Tim Mappadecengge dari Program Kreativitas Mahasiswa skema Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) Universitas Hasanuddin (Unhas) berhasil melaksanakan program pengabdian masyarakat anak Oligodactlyly putus sekolah di kampung Ulutaue, Kecamatan Mare, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Dengan judul “Mappadecenge: Kolaborasi Monopoli dan Diorama Book melalui Teams Games Tournament dalam Mewujudkan Pendidikan Nonformal Anak Oligodactyly Putus Sekolah di Ulutaue,” program ini bertujuan menjadi wadah pembelajaran bagi anak Oligodactlyly putus sekolah dalam meningkat minat belajar, meningkatkan pengetahuan serta rasa percaya diri dalam mengembangkan potensi minat dan bakat, serta memperkenalkan media edukasi yang menarik dan inovatif dalam menunjang pembelajaran yang efektif.

Program ini beranggotakan 5 orang mahasiswa yang diketuai oleh Andi M. Alfin Baso dari prodi Statistika, Nurul Fatimah Azzahra S Tayed dari prodi Kehutanan, Mutmainna dari Kesehatan Masyarakat, Arifah Hijrah Nursabrina dari prodi Psikologi dan Ihya’ Ulumuddin dari prodi Manajemen.

Andi M. Alfin Baso menjelaskan, sesuai dengan hasil observasi yang telah dilakukan oleh tim Mappadecenge ditemukan ada banyak anak yang putus sekolah dikarenakan rasa percaya diri dan minat belajar yang kurang.

“Salah satu orang tua dari mitra kami menyampaikan bahwa kendala utama yang di hadapi adalah sulitnya akses pendidikan yang semakin di perparah oleh stigma negatif dari masyarakat umum yang membuat kurangnya kepercayaan diri terhadap kondisi fisik mereka,” jelas Andi M. Alfin Baso, Selasa (16/1/2024).

Lanjutnya, saya telah melihat bagaimana perubahan yang terjadi oleh anak-anak selama proses pembelajaran. Saya bersama tim yakin bahwa melalui program ini dapat memberikan bekal kedepannya dalam keberlanjutan pendidikan anak-anak di Uluatue.

“Sejatinya setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang layak, sehingga saya bersama tim berharap melalui program pengabdian ini dapat memberikan solusi atas permasalahan pendidikan yang dialami anak olygodactyly di Ulutaue,” ungkap Andi M. Alfin Baso. (*)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
Tutup