Tokoh Agama Luwu Raya Ajak Masyarakat Tabayyun Sikapi Pernyataan Gubernur Soal Rampi

LINISULSEL.COM, PALOPO – Tokoh agama Luwu Raya Kiayi Syarifuddin Daud berkomentar soal pernyataan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman tentang Desa Rampi Kabupaten Luwu Utara.

Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palopo ini punya pandangan sendiri soal statement Gubernur itu. Dirinya meminta kepada masyarakat Luwu Raya untuk bertabayyun terlebih dahulu sebelum merespon terlalu juah terkait candaan yang dilontarkan oleh orang nomor satu di Sulsel.

“Kita selaku umat beragama hal yang perlu dilakukan terlebih dahulu harus tabayyun artinya mencari kejelasan hingga terang dan benar. Pentingnya menyeleksi informasi atau berita dengan melakukan check dan recheck, memverifikasi, dan mencari kebenaran dari informasi tersebut,” jelasnya.

Pendiri Pondok Pesantren Datuk Sulaiman ini mengaku telah menyaksikan video Gubernur Andi Sudirman yang menyatakan rampi keluar dari Indonesia.

Dirinya menyakini peryataan tersebut tidak bermaksud menyinggung atau menghina warga rampi, bahkan dalam lanjutan video gubernur berjanji akan memberikan bantuan dalam anggaran perubahan untuk membenahi infrastruktur di Desa Rampi.

“Kita harus objektif dalam menilai. Saya yakin Gubernur orang baik, pernyataannya jangan dipelintir atau dipolitisasi. Jika kita simak lanjutan videonya yang viral justru Gubernur berjanji akan memberikan bantuan khusus membenahi infrastruktu di Rampi,” paparnya.

Kendati demikian, Kiayi Syarifuddin Daud juga meminta kepada Gubernur Andi Sudirman Sulaiman untuk segera menunaikan janji kepada masyarakat Rampi.

Kritikan yang dilontarkan oleh masyarkat Rampi mapun masyarakat Luwu Raya menandakan kecintaan kepada wilayah Sulawesi Selatan.

“Kita juga harus menghormati setiap kritikan yang ada. Kritikan itu menandakan kecintaan masyarakat kepada Sulawesi Selatan. Menjadi pemimpin harus siap dikritik dan menerima pendapat,” paparnya.