Untuk Atasi Banjir di Lutra, Pj Sekda Minta Partisipasi Aktif Semua Pihak
LINISULSEL.COM, LUWU UTARA – Pemerintah Kabupaten Luwu Utara (Pemda Lutra) menunjukkan respons cepat dan serius dalam menanggulangi bencana banjir yang melanda beberapa titik di wilayahnya, beberapa hari terakhir.
Urgensi penanganan ini tercermin dari dilaksanakannya dua rapat koordinasi sekaligus dalam satu hari untuk membahas solusi komprehensif.
Rapat pertama digelar di Command Center, melibatkan pelaku usaha untuk sinergi penanggulangan, sementara rapat kedua berlangsung di ruang Wakil Bupati, menghadirkan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Langkah cepat ini menekankan komitmen pemerintah daerah dalam mengatasi dampak banjir dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Lutra, Jumal Jayair Lussa yang memimpin rapat, menegaskan pentingnya partisipasi aktif dan kolaborasi dari seluruh pihak.
“Yang menjadi perhatian khusus kita adalah secara bersama-sama berpartisipasi aktif dalam penanganan secara kolaborasi dan komprehensif,” ujarnya.
Ia juga berharap agar semangat gotong royong masyarakat dapat digerakkan secara maksimal.
“Berharap kita dapat menggerakkan masyarakat kita gotong royong dalam menangani banjir. Karena melihat kondisi titik banjir saat ini yang rasionya sangat jauh dari peralatan yang ada,” imbuhnya.
Dalam rapat tersebut, ditekankan pula pentingnya kebersamaan dalam mem-backup antar kecamatan/desa.
Dari hasil asesmen sementara, bantuan yang sangat diharapkan dari tingkat kecamatan dan desa adalah mobilisasi batang kelapa dengan perkiraan kebutuhan sekitar 1.200 batang untuk tiap dua titik yang terdampak.
Selain itu, kepala desa diminta untuk menyediakan tenaga manusia guna membantu upaya penanganan di lapangan.
Bantuan dan partisipasi aktif juga diharapkan dari masyarakat yang tidak terdampak banjir.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Muharwan, menyampaikan bahwa berdasarkan data curah hujan dan iklim di ketinggian 1.300-1.500 meter, asesmen dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sangat diperlukan.
“Hal ini untuk menentukan apakah penanganan perlu dilakukan secara bertahap (untuk genangan) atau sebagai respons terhadap banjir masif, memastikan strategi yang tepat dan efektif,” ucapnya.
Seperti diketahui curah hujan di Luwu Utara cukup tinggi diprediksi hingga penghujung akhir tahun. (*)

