Wakaf Buku Amir Uskara, Jasruddin Daud Malago, Rahim Mayau dan Seniwati, Tandai Gerakan Satu Masjid Satu Buku

Tokoh Literasi Bachtiar Adnan Kusuma menyerahkan buku karya Dr. H.M. Amir Uskara “Ayo Membangun Desa", Menaklukkan Nasib Karya Prof. Jasruddin Daud Malago, Gurutta Kiai Haji Abdurahman Ambo Dalle, Buku Karya Seniwati, di Masjid Hubbul Quran, Ahad 19 Juni 2022 pada Gerakan Satu Masjid Satu Buku dan Resensi Buku Karya Ustadz Rahim Mayau.

LINISULSEL.COM, MAKASSAR – Penggerak Gerakan Satu Masjid Satu Buku Akademi Literasi Nasional Ika BKPRMI dan Perpustakaan Nasional, Bachtiar Adnan Kusuma (BAK), menyerukan dan meluncurkan Gerakan Satu Masjid Satu Buku di Masjid Hubbul Quran Pondok Pesantren Lorong dan Perpustakaan Lorong Raudhah Indonesia.

Kegiatan ini ditandai acara resensi Buku Karya Ustadz  Rahim Mayau berjudul Inspirasi Dakwah Faktual yang  dilanjutkan penyerahan wakaf buku dari Keynote Speaker Bachtiar Adnan Kusuma kepada H. Kamading, S.E selaku Ketua Pengurus Pemakmuran Masjid Hubbul Qur’an pada Ahad, 19 Juni 2022.

Buka yang diserahkan adalah buku K.H. Abdurahman Ambo Dalle, buku Prof. Jasruddin Daud Malago’ Menaklukkan Nasib, buku Dr. H.M. Amir Uskara, M.Kes. Ayo Kembali ke Desa, dan buku Islam Mengajarkan Cinta Damai yang ditulis Seniwati.

Menurut BAK yang juga penerima Penghargaan Tertinggi Nugra Jasadharma Pustaloka Perpustakaan Nasional RI, kegiatan yang berlangsung di Masjid Hubbul Qur’an Mangga Tiga Permai, Paccerakkang, Kota Makassar merupakan realisasi Gerakan Satu Masjid Satu Buku Akademi Literasi Nasional Ika BKPRMI-Perpustakaan Nasional.

Deklarasi gerakan ini berlangsung pada 14 Mei 2022 lalu di Auditorium Perpustakaan Nasional, Jl. Merdeka Selatan, Jakarta.

Pada kegiatan ini, BAK menegaskan bahwa masjid adalah pusat peradaban dan sebagai pusat peradaban, mestinya setiap masjid harus ada ruang baca atau perpustakaan. Menurutnya, harus ada komunitas literasi masjid, ada kegiatan-kegiatan gerakan membaca dan menulis, ada perpustakaan digital.

Dengan demikian, lanjut Ketua LPM terbaik Kota Makassar 2017 ini, setiap masjid didorong minimal setiap khatib yang bertugas menjadi khatib menulis paper 2 sampai 4 halaman sebelum mereka berdakwah di masjid.

“Kalau setiap khatib atau da’i menulis 4 halaman setiap Jumat, maka dalam setahun satu masjid bisa menghasilkan buku setebal 192 halaman,” katanya.

“Karena itu, kami mendorong dan gerakkan agar setiap masjid minimal memiliki perpustakaan, komunitas literasi dan tumbuh budaya membaca dan menulis yang baik,” jelas Ketua Forum Perpustakaan Lorong Desa Sulsel ini.

Resensi buku ini dipandu moderator Abdul Haris, S.Pd, M.Pd, Ph.D dengan narasumber H. Firmansyah Lafiri (pimpinan portal Amanah), Ustadz Alhafizh Amirul Moeminin, S.Pd, M.Pd (Kepala Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Tahfizul Qur’an Al Imam Ashim Makassar), dan Seniwati, S.Sos,.M.Hum, Ph.D (dosen Unhas dan penulis buku).

Para narasumber memiliki titik pandang yang sama tentang buku Inspirasi Dakwah Faktual yang isinya benar-benar mengangkat keadaan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat yang dikaitkan dengan dalil Al-Qur’an dan hadits Rasulullah Muhammad SAW.

Karenanya, buku ini dapat menjadi contoh penyampaian dakwah yang menyentuh. Para narasumber juga mendorong mewujudnya iklim literasi melalui masjid dengan tiap masjid melahirkan buku.

Ustadz Rahim Mayau yang Pimpinan Pesantren Lorong Raudhah yang juga da’i Parmusi menyampaikan, ada tiga acara yang berlangsung berurutan pada Ahad, 19 Juni 2022

Ketiga acara itu adalah resensi buku, gerakan satu masjid satu buku dan syukuran khatam Iqra-Juz Amma yang diikuti santri anak-anak, remaja, dan ibu-ibu.

Ustadz Rahim Mayau berharap, semoga rangkaian acara ini menambah stimulan untuk santri lebih giat membaca Al-Qur’an dan menumbuh kembangkan budaya literasi dalam bentuk membaca dan melahirkan buku di pesantren yang dipimpinnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
Tutup