Wali Kota Palopo Kukuhkan Relawan Kampung Siaga Bencana Sawerigading
LINISULSEL.COM, PALOPO – Meski diguyur hujan lebat, Walikota Palopo, Hj Naili Trisal tetap mengukuhkan 70 relawan Kampung Siaga Bencana (KSB) Sawerigading, Kecamatan Wara dan Wara Timur, di Lapangan Pancasila Kota Palopo, Jumat 21 November 2025.
Program KSB ini diawali dengan kegiatan Tagana Masuk Sekolah yang menyasar sekitar 10 sekolah.
Melalui program tersebut, peserta didik diberikan pemahaman mengenai jenis-jenis bencana, langkah mitigasi, serta cara mengenali potensi ancaman di lingkungan mereka.
Pada kesempatan yang sama, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI, Agus Zainal Arifin, menyerahkan bantuan kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana kepada Kota Palopo senilai Rp257.937.750
Bantuan tersebut diterima langsung oleh Walikota Naili untuk kemudian diserahkan kepada perwakilan Anggota KSB Sawerigading.
Rangkaian kegiatan ditutup dengan simulasi Kampung Siaga Bencana yang melibatkan peserta didik, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Tagana, BPBD, serta Anggota KSB untuk menguji kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai skenario bencana.
Kepala Dinas Sosial Kota Palopo, Zulkifli, menjelaskan bahwa KSB merupakan program Kementerian Sosial yang dirancang agar masyarakat dapat berperan aktif dalam mitigasi, pencegahan, hingga penanggulangan bencana.
Ia menambahkan, setelah KSB terbentuk, akan dibangun pula lumbung sosial sebagai tempat penyimpanan logistik bantuan dari Kemensos yang bisa dimanfaatkan saat terjadi bencana.
“KSB ini diharapkan mampu meningkatkan kepekaan masyarakat terhadap penanggulangan bencana, kesadaran terhadap lingkungan, serta empati bagi sesama yang terdampak,” ujar Zulkifli.
Sementara itu, Walikota Palopo Hj. Naili Trisal menegaskan bahwa tingginya frekuensi bencana di Palopo perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak.
Ia mencontohkan kejadian pohon tumbang, tanah longsor, banjir, hingga kebakaran yang terus menghantui warga di tengah ketidakpastian cuaca akibat perubahan iklim global.
Menurutnya, KSB adalah bentuk ikhtiar membangun masyarakat yang sadar bencana, responsif, dan berdaya dalam mitigasi.
Ia menekankan tiga pilar utama yang harus diperkuat, yakni pendidikan dan kesadaran warga, sistem deteksi serta respon cepat, serta kesiapan infrastruktur dan pemulihan.
Walikota Naili juga menegaskan komitmennya untuk mewujudkan pembangunan yang lebih sensitif terhadap lingkungan, menyiapkan anggaran yang memadai untuk penanganan bencana, serta memperkuat kolaborasi dengan akademisi, komunitas, kelurahan, hingga Tagana dalam mendorong inovasi mitigasi bencana. (*)

