Ketua Yayasan KJP dan Rektor Terima SK Kemendikbud Ristek Menjadi Universitas Kurnia Jaya Persada
LINISULSEL.COM, MAKASSAR – Ketua Yayasan Kurnia Jaya Persada, dr Indah Mustikasari dan Rektor Prof Rusdiana Junaid menerima Surat Keputusan (SK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud ristek) Nomor 70/A/0/2025 tentang izin Penggabungan Institut Kesehatan dan Bisnis Kurnia Jaya Persada di Kota Palopo dan Akademi Kebidanan Dian Harapan di Kabupaten Mamasa menjadi Universitas Kurnia Jaya Persada di Kota Palopo Provinsi Sulawesi Selatan yang Diselenggarakan oleh Yayasan Kurnia Jaya Persada.
SK tersebut ditandatangani Plt Sekretaris Direktorat Jenderal, Tjitjik Sri Tjahjandarie dan ditetapkan di Jakarta, 10 Januari 2025 diserahkan Kepala LLDIKTI Wilayah IX, Dr. Andi Lukman bertepatan pada pembukaan Pameran Pendidikan dan Inovasi Perguruan Tinggi Sulawesi Education dan Techno Expo 2025 di Hotel Claro Makassar, Selasa (21/1/2025).
“Dengan ini saya menyerahkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Riset, dan Teknologi dalam rangka penggabungan antara Institut Kesehatan dan Bisnis Kurnia Jaya Persada dan Akbid Kebidanan Dian Harapan di Mamasa menjadi Universitas Kurnia Jaya Persada Palopo untuk diterima,” kata Dr. Andi Lukman
“Dan tentunya kami mengharapkan diselenggarakan dengan sebaik-baiknya berdasarkan peraturan yang berlaku,” tambahnya.
“Dengan mengucapkan “Bismillahirrahmanirrahim”, Surat Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Nomor 70/A/O/2025 tentang izin penggabungan Institut Kesehatan dan Bisnis Kurnia Jaya Persada di Kota Palopo dan Akademi Kebidanan Dian harapan di Kabupaten Mamasa menjadi Universitas Kurnia Jaya Persada (UKJP), saya terima sebagai amanah dengan penuh rasa tanggung jawab dan siap insya Allah mengelola UKJP sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” kata Prof Rusdiana saat menerima SK tersebut.
“Semoga Allah subhanahu wa ta’ala meridhai peralihan, peningkatan status institusi ini. Aamiin ya rabbal alamin,” harap Prof Rusdiana.
Ditemui Linisulsel.com usai penerimaan SK, Prof Rusdiana berkisah, 19 tahun yang lalu mengatakan perjalanan Yayasan Kurnia Jaya Persada yang kini beralih menjadi Universitas Kurnia Jaya Persada sangat membutuhkan waktu yang cukup lama.
“Alih status KJP ini sudah mengalami peralihan untuk ketiga kalinya. Pertama, Stikes Kurnia Jaya Persada pada tahun 2006. Kemudian, berkembang dan terus menambah Program Pendidikan (Prodi) beralih status menjadi Institut Kesehatan dan Bisnis Kurnia Jaya Persada (IKJP) pada tahun 2021 dan Alhamdulillah pada tahun ini 2025 beralih status dengan penggabungan antara Institut Kesehatan dan Bisnis Kurnia Jaya Persada dan Akbid Kebidanan Dian Harapan di Mamasa menjadi Universitas Kurnia Jaya Persada (UKJP),” jelasnya.
Lanjut Prof Rusdiana menyampaikan beberapa harapan nya atas alih status tersebut, antara lain UKJP bisa berkembang dan dikelola dengan sebaik-baiknya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Animo calon mahasiswa semakin meningkat dan jumlah mahasiswa semakin banyak dengan bertambahnya 3 program studi baru (S-1 Teknik Sipil, S-1 Ilmu Hukum, dan S-1 PGSD) dan dengan adanya program studi Sarjana Kedokteran. Dosen dan tenaga kependidikan dapat melayani mahasiswa secara profesional sesuai dengan tupoksinya masing-masing,” harapnya.
Kemudian, dimensi tata kelola, tata pamong, dan kerjasama baik dalam maupun luar negeri dapat ditingkatkan kualitasnya sehingga memenuhi kriteria daya saing nasional dan internasional.
“Semakin banyak dosen yang lanjut ke jenjang doktor (kualifikasi dosen meningkat), Klaster penelitian meningkat dan UKJP dapat memberikan kontribusi nyata yang positif terhadap peningkatan daya saing bangsa di bidang pendidikan dan kesehatan,” tandasnya.
Dikesempatan yang sama, dr Indah Mustikasari, menyebut, perubahan status IKB KJP Palopo menjadi UKJP bukan sekadar pergantian nama. Lebih dari itu, katanya, sebagai simbol dari semangat baru untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang lebih inklusif dan kompetitif.
“Keputusan ini adalah hasil kerja keras dan doa bersama dari seluruh civitas akademika, masyarakat, serta dukungan penuh dari LLDIKTI Wilayah IX dan Kemendikbud Ristek,” katanya.