Mahasiswa KKN Tematik Unhas Gelar Kegiatan Pemanfaatan Perhutanan Sosial di Wasuponda
LINISULSEL.COM, LUTIM – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Hasanuddin, Perhutanan Sosial Gel. 107 Wilayah Luwu Utara-Luwu Timur menggelar kegiatan Pemanfaatan Perhutanan Sosial yang dilaksanakan di Kantor BPP Desa Ledu-Ledu, Kecamatan Wasuponda, Kabupaten Luwu Timur, beberapa waktu lalu.
Kegiatan tersebut berlangsung dengan didampingi oleh Dr. Ir. Syarifuddin M. Parenreng, S.T., M.T., CSRS selaku Dosen Pendamping KKN (DPK).
Salah satu alat yang dipamerkan pada kegiatan tersebut yaitu prototipe alat pengukur kelembaban tanah.
Mahasiswa KKN Tematik Perhutanan Sosial Unhas Gel. 107 Luwu Utara-Luwu Timur, Asmah Nur Arifin mengatakan, ada beberapa hal yang dapat memengaruhi produktivitas tanaman, salah satunya adalah media tanam yang digunakan.
Media tanam yang digunakan perlu diatur agar dapat memiliki komposisi yang baik, seperti tingkat keasaman, kandungan unsur hara, dan kelembaban dari media tanam itu sendiri.
Petani diharapkan dapat melakukan pemantauan secara berkala untuk mengetahui kondisi media tanam yang digunakan. Salah satunya yaitu kelembaban dari media tanam tersebut.
“Media tanam yang memiliki kelembaban tanah yang kurang atau berlebih dapat membuat tanaman rusak, karena setiap tanaman memiliki tingkat kelembaban tanahnya masing-masing,” katanya.
Semisal tanaman jahe merah yang harus memiliki tingat kelembaban 80% dengan tanah lembab.
“Hal inilah yang membuat saya berinisiatif untuk membuat alat pengukur kelembaban tanah berbasis Artificial Intelligence (AI) sehingga dapat mempermudah petani dalam melakukan pemantauan terhadap media tanam yang digunakan,” ungkap Asmah, Selasa (01/02/2022).
Lanjutnya, alat pengukur kelembaban tanah ini terdiri dari beberapa komponen yaitu, Arduino UNO R3 yang digunakan sebagai otak dari alat ini.
Pada arduino akan dimasukan program sesuai dengan kebutuhan yaitu untuk mengukur kelembaban tanah, sensor soil moisture yang digunakan sebagai sensor untuk mendeteksi.
Kabel jumper sebagai penghubung antar komponen, breadboard digunakan untuk membuat rangkaian dengan tujuan uji coba atau prototipe.
Saklar digunakan agar alat hanya menyala ketika akan digunakan, baterai 9V sebagai sumber energi, LCD 16×2 i2c untuk menampilkan data hasil pengukuran, dan komponen lainnya.
“Kemudian menginputkan program pada arduino lalu komponen-komponen yang tersedia dirangkai sedemikian rupa,” katanya.
Cara kerja alat ini dengan menentukan media tanam yang akan diidentifikasis, selanjutnya mengambil sampel media tanam yang akan diuji. Kemudian menancapkan soil tester pada media tanam lalu tunggu 1-3 menit.
“Setelah itu soil tester dibersihan menggunakan air atau tisu sebelum ditancapkan pada media tanam yang lain,” ucapnya
Dengan adanya sensor kelambaban tanah ini dapat membuat petani semakin mudah untuk memonitor kondisi media tanam yang digunakan, sehingga produktivitas pertanian dapat semakin meningkat.
Pada kegiatan tersebut terdiri dari berbagai rangkaian kegiatan yaitu penebaran benih ikan, penanaman pohon, dan pameran produk serta alat hasil karya mahasiswa KKN Tematik Unhas Gel.107 Wilayah Lutra-Tim.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala KPH Larona Malili, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Luwu Timur, Perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup, Ketua Adat Desa Ledu-Ledu, serta beberapa tamu undangan, dan masyarakat Desa Ledu-Ledu. (*)
Tinggalkan Balasan