Pemkab Lutim Gelar FGD, Bupati Ingatkan Pentingnya Penurunan Angka Kemiskinan dan Stunting
LINISULSEL.COM, LUWU TIMUR – Dalam rangka penajaman Prioritas Pembangunan Daerah dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Luwu Timur Tahun 2024, maka Pemkab Luwu Timur melalui Bapelitbangda menggelar Fokus Group Discussion (FGD) guna mengidentifikasi Permasalahan Pembangunan dan Isu Strategis Daerah bersama pemangku kepentingan dan stakeholder terkait lainnya, di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Selasa (24/01/2023).
Kegiatan yang dibuka oleh Sekretaris Daerah Lutim, H. Bahri Suli, mewakili Bupati Lutim ini menghadirkan lima orang narasumber masing-masing; Kepala BPS Lutim, Herbudiman Suandy, memaparkan tentang Gambaran Capaian Indikator Makro Sosial Ekonomi Kabupaten Luwu Timur Tahun 2022, Kepala Bapelitbangda, Dohri Asari membawakan materi Rumusan Permasalahan Pembangunan dan Isu Strategis Terhadap Rancangan Tema dan Rancangan Prioritas Pembangunan Kabupaten Luwu Timur Tahun 2024.
Sementara materi mengenai Gambaran Kapasitas Fiskal Daerah Tahun 2024, oleh Kepala BKAD, Ramadhan Pirade, Analisis Permasalahan dan Prioritas Sektor Pertanian Dalam Arti Luas Tahun 2024 disampaikan oleh Kadis Pertanian dan Ketahanann Pangan.
Sedangkan materi tentang Optimalisasi Penggunaan Dana BKK Dalam Mendorong Peningkatan Kemandirian Desa dipaparkan olehSekretaris Dinas PMD, Erwin. Dan peserta FGD adalah Para Staff Ahli, Assisten, para kepala OPD dan perwakilan PT. Vale.
Dalam sambutannya, Sekda Lutim memaparkan beberapa hal antara lain persentase penduduk miskin dimana pada tahun 2022 sebesar 6,81 persen atau 20,89 ribu jiwa atau mengalami penurunan dibandingkan tahun 2021 sebesar 6,94 persen atau 20,99 ribu jiwa, atau masih berada di bawah Provinsi Sulawesi Selatan dimana persentasenya sebesar 8,66 persen.
“Salah satu indikator yang cukup mempengaruhi tingkat kemiskinan yaitu Tingkat Pengangguran Terbuka. Dalam setahun terakhir, pengangguran mengalami penurunan sebanyak 822 orang, sejalan dengan Tingkat Pengangguran Terbuka yang menurun sebesar 0,48 persen poin menjadi 4,48 persen atau 7.230 orang,” kata Sekda.
“Peningkatan tersebut disebabkan jumlah angkatan kerja pada tahun 2022 sebanyak 161.470 orang berkurang sebanyak 712 orang dibanding tahun 2021. Sementara penduduk yang bekerja di tahun 2022 sebanyak 154.240 orang meningkat sebanyak 110 orang dari tahun 2021. Dari data tersebut, jumlah pekerja yang terserap di sektor pertanian sebanyak 67.244 orang atau sebesar 43,60 persen dari total jumlah pekerja,“ kata Sekda.
Hal lain adalah terkait dengan Pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Luwu Timur selama periode 5 tahun terakhir menunjukkan kemajuan yang sangat signifikan, hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya IPM sebesar 2,46 poin dari tahun 2017 dimana pada tahun 2022 telah mencapai 73,92 dan telah masuk dalam kategori Tinggi.
“Sampai dengan Tahun 2022, capaian IPM Kabupaten Luwu Timur tetap konsisten berada pada peringkat ke empat dibandingkan seluruh Kabupaten/Kota se Sulawesi Selatan atau hanya berada di bawah capaian Kota Makassar, Kota Palopo dan Kota Parepare,” jelasnya.
“Capaian ini menunjukkan bahwa kualitas manusia di Kabupaten Luwu Timur terus mengalami peningkatan baik dari sisi pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan,“ tandas Sekda Bahri Suli.
Pada sesi pemaparan, Kepala BKAD Lutim, Dr. Ramadhan Pirade menyampaikan Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Luwu Timur Tahun 2024 sebesar Rp. 1.719.034.301.895 yang terdiri atas Pendapatan Asli Daerah, Rp.368.077.124.895, Pendapatan Transfer 1.293.457.177.000 dan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah sebesar Rp. 57.500.000.000.
Sementara untuk Belanja Tahun 2024 diproyeksikan sebesar Rp. 1.765.448.228.050 dengan rincian ; Belanja Operasi Rp. 1.170.552.771.912, Belanja Modal Rp. 259.222.740.608, Belanja Tidak Terduga Rp. 3.500.000.000 Dan Belanja Transfer Sebesar Rp. 332.172.715.530.
“Proyeksi pendapatan tahun 2024 mengalami kenaikan sebesar Rp. 5.028.466.976 atau 0,29% dibandingkan target pedapatan pada tahun 2023. Demikian juga untuk proyeksi belanja tahun 2024 mengalami kenaikan sebesar Rp. 1.702.834.859, atau 0,10% dibandingkan target belanja pada tahun 2023,“ jelas Ramadhan.
Untuk materi tentang Bantuan Keuangan Khusus (BKK), yang disampaikan Sekretaris Dinas PMD, Erwin, salah satu tujuannya adalah peningkatan Indeks Desa Membangun (IDM). IDM disusun untuk mendukung upaya Pemerintah dalam menangani pengentasan Desa Tertinggal dan peningkatan Desa Mandiri.
“Saat ini sudah ada 10 Desa bersatatus Mandiri di Luwu Timur, 46 Kategori Desa Maju dan Desa Berkembang ada 68 Desa. Untuk desa Tertinggal dan sangat tertinggal tidak ada lagi di Lutim,“ sebut Erwin.
Sementara Kadis Pertanian, Amrullah Rasyid, memaparkan tentang Permasalahan Dan Prioritas Sektor Pertanian Dalam Arti Luas Tahun 2024. Untuk pogram prioritas meliputi Program Pengelolaan Sumber Daya Ekonomi untuk kedaulatan dan Kemandirian Pangan berupa Penyediaan infrastruktur dan seluruh penunjang kemandirian pangan, Program Pengolahan Diversifikasi Pangan berupa pembinaan kelembagaan, Koordinasi dan pemantauan stok dan harga, Program Penanganan Kerawanan Pangan yaitu Koordinasi dan sinkronisasi penanganan kerawanan pangan, Program pengawasan keamanan pangan yakni rekomendasi pangan yang aman dikonsumsi, Program penyediaan dan pengembangan sarana pertanian, Program penyediaan dan pengembangan prasarana pertanian, Program pengendalian kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat.
Bupati Luwu Timur, H. Budiman yang hadir pada sesi tanya jawab pada FGD ini menyampaikan beberapa penekanan diantaranya masalah kemiskinan yang menurutnya sangat penting untuk diperhatikan, karena sehebat apapun pemerintah daerah bekerja kalau angka kemiskinan naik maka tidak ada gunanya.
“Kemiskinan ini harus bisa kita lihat secara angka statistik, kira-kira apa faktor yang menyebabkan kemiskinan ini turun. Demikian juga untuk Stunting, penggunaan produk dalam negeri atau TKDN serta UMKM,“ jelasnya.
Diakhir acara dilakukan penyerahan penghargaan kepada Pemenang Lomba Inovasi Daerah Kabupaten Luwu Timur Tahun 2022, oleh 18 Perangkat daerah/unit kerja dengan jumlah 21 Inovasi. (*)
Tinggalkan Balasan