Camat Malili Hadiri Mubes KWAS, Andi Baso Makmur-Cuke Pombatu Aklamasi Terpilih
LINISULSEL.COM,NUHA – Kerukunan Wawainia Asli Sorowako (KWAS) menggelar musyawarah besar (mubes) pemilihan ketua dan wakil ketua Kwas periode 2022-2025.
Mubes di Lapangan Benteng, Desa Nikkel, Kecamatan Nuha, Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (27/2/2022).
Camat Nuha, Nur Syaifullah Rahman mengapresiasi pelaksanaan mubes KWAS yang berlangsung aman.
“Pesan Bupati Luwu Timur, Budiman harus aman, aman dan aman,” kata Syaifullah.
Andi Baso Makmur-Cuke Pombatu terpilih sebagai ketua dan wakil ketua Kwas secara aklamasi.
“Jadi yang sah terpilih ketua dan wakil Kwas adalah Andi Baso Makmur dan Haji Cuke Pombatu,” kata Andi Hikmad kepada peserta mubes.
Awalnya calon ketua dan wakil adalah Andi Baso Makmur-Cuke Pombatu, Abutar Ranggo-Jakir Tosalili dan Mansur- Najamuddin.
Sebelum pemilihan dilakukan, calon ketua dan wakil ketua Abutar Ranggo-Jakir Tosalili dan Mansur- Najamuddin mengundurkan diri.
“Kami mengumumkan mengundurkan diri dari pemilihan ketua dan wakil ketua mubes KWAS. Saya dan wakil saya mengundurkan diri dan memberi kesempatan plt (Andi Baso Makmur) untuk melanjutkan kepemimpinan,” kata calon yang mundur.
Ketua KWAS, Andi Baso Makmur mengatakan sejak Maret 2021 diangkat sebagai plt dan hari ini kembali diberi amanah sebagai ketua.
KWAS kata dia kedepannya akan fokus pada keperluan pengobatan, pendidikan dan subsidi listrik masyarakat asli Sorowako yang harus diperjuangkan.
Termasuk memperbaiki struktur organisasi di Kwas dengan membuatkan kartu anggota bagi masyarakat asli Sorowako.
Andi Baso Makmur mengatakan pengobatan untuk penduduk asli Sorowako semua berhak dapat perawatan di rumah sakit PT Vale.
Kemudian pendidikan bagi anak-anak asli Sorowako yang sudah dijalankan dan kini bisa bersekolah di Yayasan Pendidikan Sorowako (YPS).
Secara umum, YPS dikhususkan bagi anak karyawan PT Vale, KWAS mengupayakan anak asli Sorowako bisa bersekolah juga di YPS dan mengenyam pendidikan yang layak.
Termasuk subsidi listrik untuk masyarakat asli Sorowako yang perlu diperjuangkan.
“Kami lakukan itu, tidak ada kami beda-bedakan, yang penting itu penduduk asli Sorowako,” kata Andi Baso Makmur.
Ia juga menegaskan, Kwas adalah wadah kerukunan untuk memperkuat silaturahmi antar penduduk asli Sorwako.
“Kwas tidak boleh dibawah ke adat dan suku disini. Ini adalah kerukunan Wawainia asli Sorowako,” katanya.
Tinggalkan Balasan