Harga Anjlok, Petani Sawit Mengadu ke DPRD Luwu Timur

Pasar Minyak Goreng

LINISULSEL.COM, MALILI – Petani sawit tergabung dalam Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) mengadu ke DPRD Luwu Timur.

Petani sawit protes dengan kebijakan pemerintah RI terkait larangan ekspor minyakgoreng dan CPO.

Kebijakan tersebut mengakibatkan anjloknya harga tandan buah

segar (TBS) kelapa sawit. Imbasnya, mengakibatkan perekonomian rumah

tangga petani sawit Indonesia, juga Luwu Timur menjadi tertekan dan memprihatinkan.

Saat ini, harga sawit per kilogram yang dibeli oleh PKS Rp 2.150 per kilogram di Luwu Timur. Harga ini berlaku sejak lebaran. Harga sebelumnya yaitu Rp 3.150.

Perwakilan Apkasindo, Petrus Frans menyampaikan sejumlah aspirasi dan tuntutan kepada DPRD Luwu Timur.

Tuntutannya meminta DPRD menyampaikan aspirasi ke pemerintah pusat segera mencabut larangan ekspor minyak goreng dan CPO.

“Ini demi keselamatan petani kelapa sawit dari keterpurukan harga TBS yang mengakibatkan kerugian petani,” kata Petrus.

Petani meminta Pemprov Sulsel agar memberi sanksi tegas kepada Pabrik Kelapa Sawit (PKS) nakal yang tidak mengikuti

ketetapan harga TBS yang disepakati setiap bulannya.

Petani juga meminta Pemkab Luwu Tmur agar memberi sanksi tegas berupa pencabutan izin operasi kepada PKS nakal yang semena-mena menurunkan harga TBS sepihak.

“Tanpa pemberitahuan karena hal ini sangat berdampak pada kerugian petani sawit,” ujar dia.

Kemudian meminta Pemkab Luwu Timur agar

memperhatikan nasib petani kelapa sawit melalui bantuan pupuk subsidi dan penyuluh perkebunan.

Sehingga tidak ada perbedaan antara petani sawit dan petani lainnya demi kesejahteraan masyarakat Luwu Timur.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
Tutup