RSUD Sawerigading Palopo Hadirkan Layanan Cathlab Untuk Penyakit Jantung, Bisa Pasang Ring
LINISULSEL.COM, PALOPO – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sawerigading Kota Palopo terus meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Salah satu dengan layanan unggulan yaitu Catheterization Laboratory (Cathlab).
Layanan unggulan yang satu-satunya di Luwu Raya berkat kerjasama antara pihak RSUD Sawerigading Palopo dan BPJS Kesehatan.
Masyarakat tidak perlu khawatir akan biaya yang cukup besar, melalui Perjanjian Kerjasama (PKS) antara BPJS Kesehatan dan RSUD Sawerigading Palopo layanan cathlab sudah dicover oleh BPJS Kesehatan.
Kepala Bagian (Kabag) Humas RSUD Sawerigading Palopo, Bunaiya SKM.M.Tr. Adm. Kes menjelaskan Cathlab atau yang disebut juga ruangan kateterisasi jantung merupakan ruangan tempat dilakukan tindakan/prosedur medis kardiologi diagnostik dan terapi.
“Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan sinar-X untuk membantu menampilkan gambaran pembuluh darah koroner. Cathlab dioperasikan di Unit Layanan Jantung Terpadu RSUD Sawerigading Palopo,” kata Bunaiya saat dikonfirmasi, Rabu (15 /10/2024)
Bunaiya menambahkan, dengan adanya cathlab ini, masyarakat Luwu Raya terkhusus Kota Palopo yang serangan jantung tidak perlu lagi dirujuk ke Kota Makassar, cukup ke RSUD Sawerigading Palopo
“Layanan ini, untuk menentukan sumbatan di pembuluh darah jantung yang selanjutnya dilakukan pemasangan ring jika terdapat sumbatan yang signifikan agar aliran darah ke otot jantung lancar kembali,” tambahnya.
Bunaiya mengatakan, layanan unggulan cathlab beroperasi per tanggal 24 Mei 2023, dengan jumlah pasien yang ditangani sebanyak 171 semenjak dibukanya layanan unggulan cathlab.
“Alhamdulillah berjalan lancar dan sukses semua. Januari 2024 kita sudah mandiri. Saat launching pertama sampai Desember 2023 itu masih didampingi oleh dr Az Hafid Nashar, Sp. JP (K) dari Rumah Sakit Wahidin,” katanya.
Lanjut Bunaiya, RSUD Sawerigading memiliki 3 dokter spesialis jantung, dan satu diantaranya dokter spesialis jantung intervensi. Mereka adalah dr. Theo Deus, Sp. Jp.. dr. Dervin Ariansyah, Sp. Jp. FIHA dan dr. Parwati Pole Rio, Sp. Jp. FILA (K)
“Di ruangan cathlab ini bisa dilakukan tindakan pemasangan ring atau cincin. Itu apabila terjadi penyumbatan darah, dilakukan kateterisasi sehingga pembuluh darah yang tadinya tersumbat bisa terbuka dan aliran darah kembali lancar,” jelas Bunaiya.
Dikonfirmasi terpisah, dr. Purwati Pole Rio, Sp.JP. FIHA, dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah RSUD Sawerigading Palopo, dalam proses pemasangan ring jantung itu, pasien dalam keadaan sadar, sebab hanya dilakukan pembiusan lokal yang tidak membuatnya tertidur.
Pembiusan lokal di area lengan atau pangkal paha sehingga pasien dapat berkomunikasi dengan dokter, dan pasien pun melihat kondisi jantungnya.
“Jadi seperti diinfus, bukan seperti mau dibedah, tidak ada sayatan. Durasi proses pemasangannya ring berkisar 60-120 menit, kata Dr Purwati Pole Rio.
Dr Purwati Pole Rio menambahkan, secara teknis, pemasangan ring jantung diawali dengan proses kateterisasi terlebih dahulu, kemudian jika didapatkan sumbatan di pembuluh darah jantung yang signifikan, akan dilanjutkan dengan pemasangan ring jantung, dimana ring yang bentuknya seperti pulpen akan dimasukkan ke pergelangan tangan atau melalui pangkal paha pasien untuk melebarkan pembuluh darah yang tersumbat.
“Kemudian alat masuk melalui pembuluh darah sampai ke pembuluh darah koroner dan digambar menggunakan kontras dan gambarnya dipotret menggunakan sinar X.” tambahnya.
“Itulah sekilas prosedur pemasangan stent pada penderita penyakit jantung koroner. Selain itu, dapat juga dilakukan tindakan pemasangan alat pacu jantung sementara, dan penyedotan cairan yang menumpuk pada selaput jantung,” tandasnya. (*)