Jaga Kelestarian Sastra Daerah, Balai Bahasa Sulsel Sukses Gelar FTBI 2023 Tingkat SD

Balai Bahasa Provinsi Sulawesi selatan sukses melaksanakan kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tingkat Selolah Dasar Se-Provinsi Sulawesi Selatan dan Se-Provinsi Sulawesi.

LINISULSEL.COM, MAKASSAR – Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Balai Bahasa Provinsi Sulawesi selatan (Sulsel) telah sukses melaksanakan kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tingkat Selolah Dasar (SD) Se-Provinsi Sulawesi Selatan dan Se-Provinsi Sulawesi Barat pada tanggal 9—11 November 2023 di Hotel Aryaduta, Makassar.

Kegiatan FTBI tingkat SD ini di buka langsung oleh Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Hafidz Muksin, S.Sos., M.Si

Hafidz Muksin dalam sambutannya mengatakan bahwa adik-adik yang juara 1 di FTBI tingkat Provinsi akan kami undang di FTBI tingkat nasional di DKI Jakarta, seluruh pembiayaan akan ditanggung oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Istemewanya lagi, lanjut Hafidz Muksin bahwa peserta kegiatan FTBI tingkat SD tahun 2023 ini merupakan siswa SD sederajat yang berasal dari 24 kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan dan 3 kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat.

“FTBI Tahun 2023 ini bukan sekadar ajang lomba tetapi membangkitkan kegembiraan para peserta dalam berbahasa daerah serta menapakkan langkah awal yang lebih baik dan akan berlanjut untuk berprestasi lebih baik,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Sulsel, Dr. Ganjar Harimansyah mengatakan bahwa Festival Tunas Bahasa Ibu Tahun 2023 merupakan bagian dari program perlindungan bahasa dan sastra daerah.

“Program ini merupakan salah satu dari tiga program prioritas Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yaitu literasi, perlindungan bahasa dan sastra daerah, serta penginternasionalan bahasa Indonesia,” katanya

Lanjut, Dr. Ganjar, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat masuk ke dalam kategori tipe B yang bisa berbasis sekolah dan komunitas.

“Tujuan pelaksanaan Festival Tunas Bahasa Ibu ini untuk memberikan ruang kepada generasi muda dalam mempelajari bahasa daerah dengan cara menyenangkan dan menjaga kelestarian bahasa daerah serta menyediakan ruang kreativitas bagi siswa untuk mempertahankan bahasa daerahnya melalui lomba berpidato, mendongeng, komedi tunggal, dan menulis cerpen,” tutupnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
Tutup