Jaga Tali Silaturahmi, Keluarga Besar Universitas Andi Djemma Gelar Halal Bihalal

Rektor Universitas Andi Djemma, Dr. Ir. H. Annas Boceng, M.Si saat memberikan sambutan pada acara Halal Bihalal, Jumat (19/4/2024).

LINISULSEL.COM, PALOPO – Dalam rangka menjaga tali silaturahmi, Universitas Andi Djemma (Unanda) menggelar acara Halal Bihalal, Jumat (19/4/2024).

Kegiatan diselenggarakan di Guest House & Resto dan diikuti oleh segenap keluarga besar Unanda yakni ketua yayasan, unsur pimpinan rektorat, pimpinan fakultas, pimpinan pascasarjana, para dosen, tenaga kependidikan, perwakilan lembaga mahasiswa, IKA Alumni, satpam, cleaning service.

Ketua Yayasan Tociung Luwu, Prof. Dr. Ir. H. Baharuddin Mappangaja, M.Sc dalam sambutan menyampaikan terima kasih kepada seluruh tamu undangan yang bersedia hadir pada kegiatan tersebut.

Menurutnya kegiatan halal bihalal tidak hanya menjadi kegiatan rutin tahunan yang harus diselenggarakan, melainkan dijadikan hal yang memberikan dampak positif dan dapat memberikan kebermanfaatan bagi semua.

Selanjutnya pembawa hikmah oleh, Dr. Ir. H. Annas Boceng, M.Si selaku rektor mengatakan bahwa tema kali ini adalah “sebarkan kata maaf, kuatkan silaturahmi menuju Unanda unggul & terkemuka” sehingga makna Halal Bihalal adalah “bersih dan menyapa”, yang artinya membersihkan hati dari dendam, rasa sakit hati, atau kesalahan yang pernah dilakukan. Selain itu, Halal Bihalal juga menjadi wadah untuk mempererat silaturahmi dan menjaga keharmonisan antara individu atau kelompok di kampus.

Sepatah kata dari dewan pembina Drs. Arifin Junaidi, MS mantan bupati Luwu Utara mengatakan bahwa Halal Bihalal adalah momen yang sangat penting. Acara ini tidak hanya membantu mempererat silaturahmi antara mahasiswa, dosen, staf, dan masyarakat kampus, tetapi juga membantu menjaga keharmonisan dan membangun solidaritas di antara mereka. Oleh karena itu, perlu bagi setiap kampus untuk melaksanakan tradisi ini setiap tahunnya.

Sehingga jika kita simpulkan Halal Bihalal adalah tradisi yang umum dilakukan oleh masyarakat Indonesia setelah Hari Raya Idul Fitri. Tradisi ini merupakan momen untuk saling memaafkan dan mempererat silaturahmi.

Kegiatan ditutup dengan foto dan makan bersama. (*)

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
Tutup