Kemensos Kirim Bantuan untuk Korban Banjir di Lutra, Nilainya Rp 411 Juta

Kemensos RI) melalui Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Makassar, Sentra Wirajaya Makassar, Sentra Pangurangi Takalar, dan Sentra Gau Mabaji Gowa, menyalurkan bantuan bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Luwu Utara, Jumat (26/4/2024).

LINISULSEL.COM, LUWU UTARA – Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) melalui Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Makassar, Sentra Wirajaya Makassar, Sentra Pangurangi Takalar, dan Sentra Gau Mabaji Gowa, menyalurkan bantuan bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Luwu Utara, Jumat (26/4/2024).

Bantuan tersebut diterima secara simbolis oleh Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani.

“Kami sangat berterima kasih dan mengapresiasi kesigapan kemensos. Kami bahkan belum sempat meminta bantuan, sementara satuan kerja kemensos sudah lebih dulu menanyakan apa saja yang dibutuhkan oleh Luwu Utara,” kata Indah Putri.

Bantuan bencana senilai Rp. 411.994.450 ini berupa bantuan natura atau barang, tenda, selimut, makanan bayi, susu untuk batita, popok dan pembalut, serta peralatan evakuasi lainnya.

“Biasanya orang hanya terfokus pada bantuan natura, padahal kebutuhan para penyintas itu ada banyak dan berbeda-beda,” sebut orang nomor satu di Luwu Utara ini.

Bukan hanya dari Kemensos RI, bantuan terhadap korban banjir dan tanah longsor juga datang dari Badan Bank Tanah, Pertamina, Kantor Wilayah BPN Sulawesi Selatan, Kantor Pertanahan Kota Palopo dan Kantor Pertanahan Luwu Utara.

“Terima kasih Pak Kakanwil, jajaran badan bank tanah, dan Pak Kakantah Kota Palopo dan Luwu Utara. InsyaAllah ini akan sangat membantu masyarakat. Segera akan kami distribusikan sesuai hasil assessment yang sudah dilakukan oleh teman-teman, baik oleh BPBD maupun tagana,” ucap bupati Perempuan pertama di Sulsel tersebut.

Lebih lanjut, Indah Putri mengatakan bahwa memang diperlukan penanganan dari hulu hingga ke hilir.

“Memang perlu penanganan yang sifatnya tidak hanya tanggap darurat, tetapi hulu hingga hilirnya harus ditangani. Karena sedimentasinya sudah terlalu tinggi. Kami juga sudah dan terus melakukan koordinasi dengan pihak balai,” jelas Indah Putri.

Sementara itu, Mulyadi, perwakilan Sentra Gau Mabaji Gowa mengatakan bahwa Luwu Utara itu spesial, sehingga mendapat perhatian oleh Kemensos.

“Selain bantuan, bahkan setelah atau pasca bencana, kami siap apabila diperlukan pelatihan dan layanan dukungan psikososial atau trauma healing, terutama terhadap anak-anak usia sekolah,” jelas Mulyadi. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
Tutup