Pejabat Pemerintah Kota Bontang Studi Tiru Hibah Aset di Luwu Utara

Pejabat Pemerintah Kota Bontang melakukan studi tiru ke Kabupaten Luwu Utara, Rabu (17/1/2024).

LINISULSEL.COM, LUWU UTARA – Pemerintah Kota Bontang melakukan studi tiru ke Kabupaten Luwu Utara, Rabu (17/1/2024).

Kunjungan tersebut dalam rangka mempelajari sistem hibah aset untuk pembangunan Gedung Bulog.

Diketahui, pada 2020, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani menandatangani naskah hibah tanah milik Pemerintah Daerah Luwu Utara untuk pembangunan pabrik beras modern.

Kunjungan tersebut dipimpin langsung Wali Kota Bontang, Basri Rase didampingi sekira 30 Pimpinan Perangkat Daerah Kota Bontang.

Basri menyebut, memilih Kabupaten Luwu Utara sebagai lokasi studi tiru atas rekomendasi Perum Bulog Kanwil Sulsel dan Sulbar.

“Sebelumnya kami mengunjungi kantor Bulog yang ada di Makassar dan mereka merekomendasikan Kabupaten Luwu Utara sebagai lokasi Studi Tiru makanya hari ini kami ada di sini,” terang Basri.

Basri menjelaskan, pihaknya berniat membangun Gedung Bulog di Kota Bontang, hanya saja saat ini bermasalah pada minimnya lahan yang ada di wilayahnya. Untuk itu pihaknya tertarik menerapkan sistem hibah aset yang dilakukan Luwu Utara.

“Di Bontang sendiri untuk kebutuhan pangan seperti beras masih tergantung dari Sulawesi dan Pulau Jawa. Kami berniat membangun Gedung Bulog sendiri mengingat Bontang adalah wilayah industri di mana permintaan pangannya cukup tinggi,” tuturnya.

Menyikapi hal itu, Bupati Luwu Utara menyambut baik Kedatangan Jajaran Pemerintah di Lingkup Kota Bontang. Indah menerangkan, untuk pembangunan pabrik atau Gudang Bulog di Luwu Utara tentu melalui proses.

“Sebelumnya, lahan kita ini dimanfaatkan oleh masyarakat, tapi kita lakukan pendekatan karena kita punya komitmen yang sama, memberikan nilai tambah terutama bagi petani. Termasuk penerapan tenaga kerja lokal, jadi kesimpulannya lahan milik pemerintah, bangunannya oleh bulog,” jelas bupati perempuan pertama di Sulsel itu.

Indah Putri mengatakan, pembangunan pabrik tersebut tidak mematikan pabrik penggilingan kecil yang berjumlah sekira 47 di Luwu Utara. Bahkan, pabrik kecil ini digandeng sebagai mitra bulog agar keberlangsungannya tetap terjaga.

“Intinya ada tujuan yang sama di dalamnya sehingga apa yang kita canangkan ini dapat berjalan sesuai apa yang kita harapkan. Untuk itu terima kasih saya ucapkan atas kunjungan ini dan sudah memilih Kabupaten Luwu Utara sebagai lokus studi tiru,” tandas bupati dua periode tersebut. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
Tutup