Wujudkan Pemilu Damai, Pemkab Luwu Gelar Dzikir Akbar dan Doa Kebangsaan

Sekda Luwu, Drs. H. Sulaiman, MM memberikan sambutannya pada Dzikir Akbar dan Doa Kebangsaan di Masjid Agung Luwu, Kelurahan Senga Kecamatan Belopa, Senin (12/2/2024)

LINISULSEL.COM, LUWU – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) menggelar Dzikir Akbar dan Doa Kebangsaan Untuk Pemilu Damai 2024 yang dilaksanakan di Masjid Agung Luwu, Kelurahan Senga Kecamatan Belopa, Senin (12/2/2024)

Dzikir Akbar dan Doa Kebangsaan ini dihadiri Oleh Personil Kodim 1403/Palopo, personil Polres Luwu, jajaran pemerintah Kabupaten Luwu, Kantor Kementerian Agama Luwu, Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) dan masyarakat.

Mewakili Bupati, Sekda Luwu, Drs. H. Sulaiman, MM dalam sambutannya mengatakan Dzikir Akbar dan Doa Kebangsaan dilaksanakan untuk mewujudkan Pemilihan Umum tahun 2024 yang damai, aman dan kondusif.

“Seperti tahun-tahun sebelumnya, pada pemilu tahun 2024 ini, pemerintah harus memastikan bahwa pelaksanaan pemilu berjalan jujur, adil dan transparan”, kata H. Sulaiman

Menurutnya, Penyelenggara pemilu harus bekerja profesional dan netral serta masyarakat harus berpartisipasi aktif dalam pemilu dan menjaga ketertiban. Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya berbagai permasalahan maka mutlak dibutuhkan sinergitas semua komponen yang terlibat dalam pemilu.

“Tanggung jawab kesuksesan bukan sepenuhnya dibebankan kepada KPU dan Bawaslu, tetapi menjadi tanggung jawab bersama, mulai dari peserta pemilu, masyarakat, pemda dan TNI-Polri”, lanjutnya.

“Dzikir Akbar dan Doa Kebangsaan ini sebagai ikhtiar kita memohon kepada Allah SWT agar bangsa kita dijauhkan dari kesulitan dan ancaman serta direkatkan melalui ikatan NKRI”, tutup H. Sulaiman

Sementara itu, Kapolres Luwu, AKBP Arisandi berharap masa tenang saat ini betul-betul dimanfaatkan untuk menciptakan situasi aman dan kondusif serta tenang dalam mempersiapkan segala hal untuk pemungutan dan perhitungan suara yang tinggal dua hari lagi.

“Boleh kita bersaing, berkompetisi tapi diakhir kompetisi harus menunjukkan sifat respek satu sama lain, saling berangkulan dan tidak menimbulkan perpecahan. Oleh karena itu, kita mengajak semua untuk menjernihkan pikiran dan lapangkan dada menunjukan kedewasaan sikap di perhelatan demokrasi ini”, harapnya AKBP Arisandi. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
Tutup